Car-tech

Manfaatkan Peningkatan Waktu yang Diperluas pada Jejaring Sosial

10 Peluang Usaha di Kampung | Potensi Ekonomi Pedesaan

10 Peluang Usaha di Kampung | Potensi Ekonomi Pedesaan
Anonim

Sebuah studi Nielsen baru, "What Americans Do Online," menunjukkan bahwa orang Amerika menghabiskan persentase yang semakin besar dari waktu mereka mengunjungi situs jejaring sosial online. Bisnis perlu menyadari tren seperti ini untuk memfokuskan upaya pemasaran di mana khalayak target menghabiskan waktunya.

Jejaring sosial dan alat dan layanan Web generasi mendatang lainnya mengubah wajah Internet. Situs seperti Facebook, Twitter, dan YouTube tumbuh secara eksponensial. Facebook baru saja melewati 500 juta pengguna, dan Twitter baru saja mengirim tweet ke 20 miliar. Perusahaan harus memahami cara memanfaatkan platform ini untuk berkomunikasi secara efektif dengan pelanggan.

Penelitian Nielsen melacak aktivitas online dari 200.000 pengguna, membandingkan Juni 2010 terhadap Juni 2009. Apa yang Nielsen temukan adalah porsi waktu yang diinvestasikan untuk sosial situs jejaring tumbuh hampir 50 persen, dari 16 hingga 23 persen dari total waktu yang dihabiskan secara online, dan bahwa permainan sosial melampaui e-mail untuk mengambil posisi nomor dua.

Businessweek Bloomberg melaporkan bahwa studi Nielsen juga mengungkapkan bahwa penggunaan Web portal sedang menurun, turun dari 5,5 persen menjadi 4,4 persen dari waktu online. Ironisnya, Yahoo mengalahkan Google dan Microsoft untuk menjadi kapten kapal yang tenggelam itu, serta pemimpin dalam email dan pesan instan.

Perlu dicatat juga bahwa pemirsa jejaring sosial semakin dewasa dan beragam secara budaya. Nielsen menemukan bahwa dua kali lebih banyak pengguna di atas usia 50 tahun menggunakan jejaring sosial daripada pengguna di bawah usia 18 tahun. Untuk bisnis yang ingin menggunakan jejaring sosial sebagai platform pemasaran, rincian demografis ini penting.

Satu-satunya area lain yang melihat pertumbuhan tajam dari 2009 hingga 2010 adalah melihat video online seperti yang ada di YouTube. Ini adalah jenis platform yang berbeda dari Facebook atau Twitter, tetapi masih bersifat sosial. Lihat saja bagaimana Old Spice berhasil menggabungkan video YouTube dengan pesan jejaring sosial untuk menciptakan sensasi pemasaran Internet dalam semalam.

Perusahaan masih membuang uang untuk membayar penempatan di Halaman Kuning. Anda tahu buku itu, tumpukan kertas raksasa yang orang asing sembarangan dengan teras Anda, sampai Anda akhirnya membuangnya ke tempat sampah daur ulang.

Jika pelanggan Anda menghabiskan lebih banyak waktu online, dan sebagian besar waktu itu dihabiskan untuk sosial jaringan, maka dari situlah anggaran pemasaran dan periklanan harus dihabiskan.