Komponen

India Ingin Mengamankan Hotspot Wi-Fi, Mengutip Ancaman Teror

HP yang IMEInya ilegal, bakal diblokir.

HP yang IMEInya ilegal, bakal diblokir.
Anonim

Pakar keamanan dan warga lainnya di Mumbai, India, sedang merencanakan suatu dorongan untuk membuat orang di kota dan seluruh negara lebih sadar akan kebutuhan untuk mengamankan jaringan Wi-Fi mereka.

Pemerintah federal India juga berencana untuk mengarahkan penyedia layanan Internet untuk memastikan keamanan koneksi Wi-Fi, menurut sumber yang dekat dengan situasi.

Pergerakan datang setelah teroris di India dilaporkan menggunakan Wi-Fi yang diretas. Akun Fi di Mumbai mengirim pesan e-mail ke organisasi berita yang mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian bom yang meledak di Delhi Sabtu malam.

[Bacaan lebih lanjut: Cara menghapus malware dari PC Windows Anda]

" Jika Anda tidak mengunci mobil Anda dan mengharapkan polisi untuk melindunginya, saya s terlalu jauh. Begitulah caranya dengan Wi-Fi, "komisaris polisi Mumbai, Hasan Gafoor, mengatakan pada hari Selasa pada peluncuran program kesadaran warga di Mumbai.

Pejabat di Sel Investigasi Kejahatan Maya dari kepolisian Mumbai menolak untuk diwawancarai untuk cerita ini.

Penyingkapan peretasan Wi-Fi lebih lanjut menegaskan kecurigaan pemerintah India bahwa teroris di negara itu menggunakan teknologi seperti ponsel dan Internet untuk merencanakan dan melaksanakan serangan.

Akun Wi-Fi lain di Mumbai dilaporkan diretas oleh teroris untuk mengirim surat ke organisasi berita pada bulan Juli bahkan ketika bom meledak di Ahmedabad di pantai barat India.

Sebuah kelompok yang menamakan dirinya Mujahidin India mengirim email ke beberapa organisasi berita, Sabtu, mengklaim bertanggung jawab atas serangan Delhi. Kelompok yang sama telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Ahmedabad.

Sebuah keluarga di Mumbai yang Wi-Fi dilaporkan diretas mengatakan kepada Pers Trust of India (PTI), sebuah kantor berita di India, bahwa polisi telah melacak surat dari teroris ke alamat IP (Internet Protocol) mereka. Keluarga itu tidak merasa perlu untuk mengamankan atau melindungi akun Wi-Fi mereka dengan kata sandi, mereka mengatakan kepada PTI pada hari Minggu.

Karena jumlah ponsel di India dan jumlah koneksi Internet di negara berkembang, teroris semakin beralih ke teknologi ini.

Dalam sejumlah serangan teroris sebelumnya, ponsel yang disematkan di bom digunakan untuk memicu ledakan, menurut polisi. Para teroris biasanya memanggil nomor telepon seluler di dalam bom untuk mematikannya.

Polisi di beberapa negara bagian telah mengambil tindakan untuk mencegah penyalahgunaan kafe cyber oleh teroris dan penjahat lainnya, termasuk mengharuskan pengguna untuk menghasilkan bukti identitas. Namun beberapa aktivis sosial mengkritik langkah itu sebagai pengekangan kebebasan pengguna Internet. Pemerintah federal juga berencana untuk memperketat aturan untuk penerbitan koneksi ponsel, terutama menekankan bukti identitas yang lebih kuat, menurut sumber.