Android

Perangkat Komputasi Berbiaya Rendah di India Dapat Menjalankan Aplikasi Office

How Do Traffic Signals Work?

How Do Traffic Signals Work?
Anonim

Perangkat komputasi murah untuk tujuan pendidikan, yang diperkenalkan oleh pemerintah India awal pekan ini, dapat menjalankan office suite dari OpenOffice.org, selain menawarkan kepada pengguna kemampuan untuk menjelajah Web, kata seorang pejabat pemerintah.

Ditujukan dengan harga US $ 10 akhirnya pada volume tinggi, perangkat ini awalnya akan menelan biaya antara $ 20 dan $ 30, kata NK Sinha, sekretaris gabungan Biro Pendidikan Teknik di Departemen Pendidikan Tinggi India, dalam sebuah email.

Perangkat ini adalah perangkat ultra-rendah biaya dan daya rendah yang akan memenuhi persyaratan siswa pendidikan tinggi untuk komputasi dan akses ke konten elektronik, kata Sinha.

[Bacaan lebih lanjut: Ponsel Android terbaik untuk setiap anggaran.]

Prototipe konsep fungsional telah ditampilkan, dan ada banyak tonggak yang harus dilalui, kata Sinha. Integrasi dan volume besar adalah kunci untuk pengurangan biaya, tambahnya. Para perancang perangkat juga telah menggunakan ekstensif teknologi open source, mungkin untuk menurunkan biaya.

Akademisi, dan organisasi teknis telah terlibat dalam desain, kata Sinha.

Harga perangkat tidak akan disubsidi oleh pemerintah, tambahnya.

Pemerintah India mengalami kritik karena menyatakan akan meluncurkan komputer laptop seharga $ 10. Ada spekulasi bahwa pemerintah mengumumkan perangkat sebagai laptop dengan mata untuk pemilihan akhir tahun ini.

Namun beberapa desainer India berpikir bahwa perangkat komputer yang dilucuti-down sesuai untuk kebutuhan lokal, dan tidak boleh dibandingkan dengan laptop seperti laptop XO dari asosiasi OLPC (One Laptop Per Child).

"Hari-hari ini Anda dapat menggunakan pengontrol dan beberapa komponen lainnya, dan mendapatkan perangkat komputasi murah yang mungkin bukan laptop, tetapi melayani spesifik tujuan yang dirancang, "kata Vinay Deshpande, co-desainer dari Simputer, komputer genggam yang dirancang di India.

Maksud para perancang perangkat baru telah disalahpahami sebagai sebagai laptop tanpa mencoba mengerti apa yang sebenarnya dimaksud, Deshpande menambahkan.

Spesifikasi yang dikeluarkan oleh pemerintah masih samar. Embel-embel harus dipotong dari perangkat, dan dapat ditambahkan kemudian, kata Sinha. Perangkat memiliki misalnya 256 MB memori, dan keyboard virtual. Namun keyboard fisik dapat dihubungkan melalui port USB (Universal Serial Bus), tambahnya.

Perangkat tidak perlu dihubungkan ke laptop, dan terhubung ke koneksi broadband melalui port LAN (local area network), menurut Sinha. Layar merupakan bagian integral dari perangkat dan bukan LCD (Liquid Crystal Display).

Pemerintah berencana untuk melakukan uji coba pengguna perangkat secara ekstensif, kata Sinha.