Komponen

Mantan Pekerja Pekerja Mengaku Bersalah Karena Melihat File Paspor

Senators, Governors, Businessmen, Socialist Philosopher (1950s Interviews)

Senators, Governors, Businessmen, Socialist Philosopher (1950s Interviews)
Anonim

Seorang mantan karyawan Departemen Luar Negeri AS mengaku bersalah Senin untuk secara ilegal mengakses ratusan file aplikasi paspor rahasia, termasuk file selebritis, politisi, atlet dan anggota media, Departemen Kehakiman AS mengumumkan.

Lawrence C. Yontz, 48, dari Arlington, Virginia, mengaku bersalah di hadapan Hakim Hakim AS John Facciola di Pengadilan Distrik AS untuk District of Columbia untuk informasi kriminal satu-hitungan yang membebani dia dengan akses komputer yang tidak sah.

Yontz menghadapi hukuman maksimal satu tahun penjara dan denda US $ 100.000. Hukuman dijadwalkan untuk 19 Desember.

Laporan berita terbaru dari akses tidak sah ke file paspor, termasuk dari calon presiden AS, telah menyebabkan anggota parlemen AS menyerukan kontrol ketat di Departemen Luar Negeri.

Antara September 1987 dan April 1996, Yontz melayani sebagai petugas dinas luar negeri untuk Departemen Luar Negeri. Dia kembali ke agen sebagai karyawan kontrak pada Januari 2004 untuk bekerja sebagai analis intelijen di dalam Biro Intelijen dan Penelitian. Selama bekerja, Yontz mengatakan ia memiliki akses ke database komputer resmi Departemen Luar Negeri, termasuk Sistem Informasi Elektronik Paspor (PIERS), yang berisi semua paspor yang dicitrakan sejak tahun 1994, menurut dokumen pengadilan.

Aplikasi paspor yang digambar pada PIERS berisi foto pemohon paspor dan informasi pribadi termasuk nama lengkap pemohon, tanggal dan tempat lahir, alamat saat ini, nomor telepon, informasi orang tua, nama pasangan dan informasi kontak darurat. File-file rahasia ini dilindungi oleh Undang-undang Privasi AS tahun 1974, dan akses oleh pegawai Departemen Luar Negeri sangat terbatas pada tugas resmi pemerintah, DOJ mengatakan dalam sebuah siaran pers.

Yontz mengakui bahwa antara Februari 2005 dan Maret 2008, ia login ke database PIERS dan melihat aplikasi paspor sekitar 200 selebritas, atlet, aktor, politisi, musisi, kontestan permainan-pertunjukan, anggota media, profesional bisnis terkemuka, rekan kerja, rekan, tetangga dan individu yang diidentifikasi dalam pers, DOJ mengatakan dalam siaran pers.

Dalam permohonannya, Yontz mengakui bahwa dia tidak memiliki alasan resmi pemerintah untuk mengakses dan melihat aplikasi paspor ini, tetapi bahwa tujuan utamanya dalam mengakses dan melihat aplikasi paspor ini adalah rasa ingin tahu, kata DOJ.