Android

Kebijakan Kemajuan UE tentang Kebijakan Infrastruktur Informasi

Pertemuan Presiden RI dengan Ilmuwan Peneliti Indonesia di Korea Selatan, Busan, 25 November 2019

Pertemuan Presiden RI dengan Ilmuwan Peneliti Indonesia di Korea Selatan, Busan, 25 November 2019
Anonim

Uni Eropa sedang menyempurnakan serangkaian pedoman yang akan memperkuat kemampuannya untuk menanggapi krisis keamanan komputer serta memastikan infrastruktur Internet di negara-negara anggota lebih tangguh.

Pada akhir Maret, Komisi Eropa mengadopsi serangkaian rekomendasi yang disebut Perlindungan Infrastruktur Informasi Kritis (CIIP).

Usul-usul itu berusaha meningkatkan kemampuan Eropa untuk mengatasi serangan dunia maya skala besar atau gangguan, kata Andrea Glorioso, pejabat kebijakan di Direktorat Jenderal Komisi untuk Masyarakat Informasi dan Media. Glorioso memberikan presentasi di Konferensi tentang Cyber ​​Warfare pada hari Kamis di Tallinn, Estonia.

[Bacaan lebih lanjut: Cara menghapus malware dari PC Windows Anda]

Usulan panggilan untuk berbagai tindakan, termasuk menyetujui standar minimum untuk kemampuan European Computer Emergency Response Teams (CERTs), badan yang dikelola pemerintah yang didedikasikan untuk keamanan komputer.

Saran lain termasuk membuat agen yang akan mendorong kerjasama yang lebih erat antara sektor swasta dan pemerintah untuk meningkatkan ketahanan jaringan yang dapat jatuh diserang serta meningkatkan pembagian informasi antara UE negara.

Pada akhir 2010, Eropa juga berharap memiliki peta jalan untuk Sistem Informasi dan Alert Berbagi Eropa (EISAS), yang akan mendistribusikan informasi tentang cyberthreats ke bisnis.

Rencana CIIP juga menyerukan E.U. anggota untuk menjalankan latihan cybersecurity nasional dengan tujuan untuk mengadakan latihan keamanan jaringan pan-Eropa.

"Kami ingin tahu seberapa bagusnya kami," kata Glorioso.

Fokus lainnya adalah stabilitas Internet. Komisi akan bekerja untuk menentukan prinsip dan pedoman untuk memastikan kekokohan jaringan bersama dengan mengidentifikasi apa yang merupakan infrastruktur penting.

Salah satu motivasi utama untuk rencana tersebut adalah dampak yang dapat dimiliki oleh cyberattacks terhadap ekonomi. Glorioso mengutip angka dari World Economic Forum dari 2008 bahwa ada kemungkinan 10 persen hingga 20 persen bahwa kerusakan infrastruktur informasi penting dapat merugikan dunia US $ 250 miliar.

Sulit untuk secara pasti memperkirakan dampak ekonomi, tetapi "Kita bisa kehilangan banyak uang," kata Glorioso.

Negara-negara anggota Uni Eropa merangkul rencana tersebut. Pada bulan April, negara-negara membahas dan mengesahkan CIIP pada pertemuan di Tallinn, Estonia. Bulan lalu, E.U. Dewan Telekomunikasi juga memberikan rencana dukungan penuh.

Lokakarya untuk menyaring rencana dijadwalkan hingga akhir tahun. Dewan Uni Eropa dapat menempatkan rencana untuk pemungutan suara sesegera Desember.